Penyakit virus
ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan
oleh virus Ebola.
Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit
virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan,nyeri otot, dan sakit kepala.
Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami
masalah pendarahan.
·
Apa
itu Ebola?
Menurut CDC (Centers for Disease Control and
Prevention), sebuah badan milik pemerintah AS yang bekerja menanggulangi dan
mencegah penyakit, Ebola adalah penyakit demam berdarah (dapat mencapai 38.6
derajat Celsius) diiringi sakit kepala, muntah-muntah, sakit perut, seluruh
badan terasa nyeri, memar dan pendarahan tanpa sebab. Melihat gejala awalnya,
penyakit ini mirip penyakit flu, namun kelanjutannya lebih ganas. Perbedaan
penyakit ini dengan penyakit demam berdarah (dengue fever) yang pernah kita kenal
adalah virus Ebola disebarkan oleh kelelawar, sedangkan virus demam berdarah
disebarkan oleh nyamuk. Virus Ebola dapat menyerang manusia dan juga kera.
Virus ini tidak dapat menyebar melalui udara, cara penularannya lebih seperti
virus HIV penyebab AIDS, yaitu melalui darah dan cairan tubuh.
·
Asal
Muasal
Penyakit ini ditemukan pada tahun 1976 dekat
sungai Ebola di Afrika Barat, tepatnya di Kongo, negaranya Idi Amin. Pada saat
ini, negara-negara di Afrika yang banyak terjangkit Ebola adalah Guinea, Liberia,
Nigeria dan Sierra Leone.
· Di Indonesia
Sejauh ini belum ditemukan warga Indonesia
yang terkena Ebola, namun bukan berarti kita boleh lengah. Pada bulan November
2012 koran online Indonesia berbahasa Inggris, The Jakarta Post, mengabarkan
bahwa para peneliti dari Universitas Airlangga menemukan virus Ebola di antara
beberapa orang utan Kalimantan. Kemungkinan virus ini disebarkan oleh babi
hutan.
Berita terbaru, seorang TKI asal Madiun suspect Ebola setelah pulang dari Liberia.
"Suspect artinya diduga kena Ebola, karena cirri-cirinya mirip dengan orang yang terkena virus Ebola. Berdasarkan klasifikasi Badan kesehatan Dunia (WHO), pasien dengan demam tinggi dari negara endemik Ebola, dimasukkan sebagai Suspect Ebola. TKI pria berusia 29 tahun, sebut saja Mr.X, bekerja di sebuah perusahaan kayu di Liberia, Afrika Timur, salah satu Negara endemik virus Ebola. Sampai saat ini di Liberia sudah jatuh 4000 orang tewas.
Mr.X tiba di Bandara Soekarno Hatta antara tanggal 25 atau 26 Oktober 2014,dan sempat “ditahan” oleh otoritas bandara dan Kementerian Kesehatan. Namun ketika sampai di kediamannya di madiun, Mr.X mengalami panas tinggi dan muntah-muntah. Mr.X dirawat dan dikarantina di RS Soedono. Saat ini Mr.X masih dikarantina, menunggu masa inkubasi selama 21 hari dan menunggu hasil pemeriksaan sampel darah"
·
Di
AS
Meski telah dilakukan pencegahan dengan
menyaring para pendatang dari luar negeri, terutama yang baru kembali atau
datang dari negara-negara di Afrika Barat, untuk dikarantina bila mereka
dicurigai mengidap Ebola, tetap saja AS kecolongan. Seorang wartawan yang
bekerja di Liberia, Ashoka Mukpo, pulang membawa penyakit ini. Pada saat ini
dia dirawat di ruang terisolasi di rumah sakit Omaha, Nebraska. Ayah Ashoka, Dr
Mitchell Levy, mengatakan bahwa anaknya tidak tahu pasti bagaimana dia
ketularan. Kemungkinan ketika dia menyemprot untuk membersihkan sesuatu yang
sudah terkontaminasi, virus itu tersemprot balik ke mukanya. Kepadanya
diberikan pengobatan yang masih diuji coba kemanjurannya, yang pernah diberikan
kepada seorang penderita Ebola lain dan ternyata menolong.
·
Korban
Ebola
Sejauh ini ada 210 petugas kesehatan di Afrika
yang meninggal gara-gara Ebola. Karena itu di AS akhir bulan September lalu,
1000 perawat di Las Vegas melakukan protes dengan berbaring di trotoar depan
Hotel Bellagio dan melingkari tubuhnya dengan goresan kapur meniru cara polisi
menandai lokasi korban. Mereka menganggap pemerintah AS tidak bertindak cukup
keras untuk menghalangi masuknya virus Ebola ke negeri ini.
Tjandra mengatakan ada empat gejala pada orang yang terjangkit virus ebola. Gejala-gejala ini harus diwaspadai, terutama jika menjangkiti mereka yang baru pulang dari negara tempat wabah ini berasal. Berikut ini empat gejala ebola menurut epala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama:
1. Demam yang tidak diketahui penyebabnya (fever of unknown origin).
2. Nyeri otot hebat.
3. Gangguan saluran pencernaan.
4. Manifestasi perdarahan.
Pencegahannya
AS menganjurkan warganya untuk sedapat mungkin
menghindari perjalanan ke negara-negara di mana penyakit Ebola sedang
berjangkit. Tetapi bila terpaksa juga berkunjung ke sana, dianjurkan untuk
melakukan hal-hal berikut ini:
- Sering mencuci tangan atau memakai pembersih anti bakteri.
- Hindari kontak dengan darah atau lendir, terutama dari orang yang sakit.
- Jangan sentuh barang-barang yang pernah terkena darah atau lendir orang yang tertular.
- Jangan menyentuh jenazah orang yang mati karena Ebola.
- Jangan menyentuh kelelawar, babi hutan atau monyet, darah atau lendirnya dan jangan makan daging hasil olahan dari hewan-hewan ini.
- Hindari rumah sakit di mana para penderita Ebola sedang dirawat. Dan,
- Segera ke dokter bila Anda menderita demam tinggi, sementara dalam perawatan dokter jangan mengadakan kontak dengan orang-orang yang sehat.
Bila Anda bepergian ke luar negeri dan
mengalami demam tinggi serta perasaan ingin muntah-muntah segeralah ke dokter
dan minta diperiksa darah di laboratorium untuk mendeteksi apakah mengandung
virus Ebola.
Sumber:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/11/02/virus-ebola-sudah-masuk-ke-indonesia--684231.html
http://www.tempo.co/read/news/2014/11/02/173618858/Empat-Ciri-Orang-Tertular-Ebola-Apa-Saja
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_virus_Ebola
http://keluarga.com/apa-itu-ebola-dan-cara-menghindarinya
0 comments
Post a Comment
Let's Share My Friend's